Sabtu, 01 September 2012

Adventure In The Mountain Ciremai

Kawanku ..
Inilah foto-foto saat petualangan ke Gunung Ciremai ..
Tahukah anda, bahwa untuk mencapai pos terakhir di gunung Ciremai ini memerlukan waktu kurang lebih 5-6 jam, ditambah dengan menaiki puncak dengan waktu 1,5 jam ..
Check this out ..

Minggu, 29 Juli 2012

Curug Ciranca, Kecamatan Talaga - Majalengka

Kamu tahu ini dimana?


Baroedak XESAT-XIASAT SMAN 1 Talaga

Kawan, inilah keceriaan kelas X1 saat itu. Foto ini diambil setelah mengikuti pelajaran Penjaskes di Lapangan Gada-gada, Talaga, Majalengka. FYI, kami sekelah selama dua tahun yakni X1 (2010) dan XI IPA 1 (2011). Hal ini karena kami merupakan siswa dari program Rintisan Sekolah Berstandar Nasional (RSSN), perbedaannya, KKM kami lebih besar daripada kelas lain di SMA Negeri 1 Talaga.

Gugus 1 MOPDB SMAN 1 Talaga 2012-2013

Pengenalan siswa baru pada sekolah barunya biasa disebut MOPDB (Masa Orientasi Peserta Ddik Baru). Hal itu pula yang diadakan sekolah kami.
Dan saya sebagai pengurus OSIS, berkesempatan untuk mendampingi Gugus 1, gugus yang paling awal dari 10 gugus yang ada..

Juara Futsal Antar Ekstra SMAN 1 Talaga 2011-2012

Pada tahun ini, tepatnya saat menunggu "Pembagian raport" OSIS SMAN 1 Talaga mengadakan "Kompetisi Futsal Antar Ekstrakulikuler". Acara ini berlangsung selama 1 minggu..

Kamis, 12 April 2012

Hiking to "Gunung Panenjoan"

Dalam rangka liburan sekolah. Barudak Pramuka SMAN 1 Talaga akan mengadakan kegiatan Hiking.
Rute perjalanannya adalah dari Kampus SMAN 1 Talaga hingga Gunung Panenjoan (Dekat Waduk Darma). Tapi sebelum prungna kagiatan, kakak-kakak Bantara terlebih dahulu mengadakan Survei untuk menentukan jalan yang harus kita lalui. Dalam survei tersebut banyak tantangan yang kami hadapi, misalnya melewati tebing, pesawahan, perkebunan, dan perbukitan.

LDKIS DKM SMAN 1 Talaga

Inilah keceriaan anak DKM pada saat Latihan Dasar Kepemimpinan Islam. LDKP ini dilaksanakan satu hari, dimulai tanggal 19 November 2011 dan berakhir tanggal 20 November 2011. Acara ini sangat seru, apalagi pas Tadabur Alam di Waduk Darma.
Berikut saya lampirkan foto-foto anak DKM Al-Fataa SMAN 1 Talaga.

Jumat, 09 Maret 2012

PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)

PDF Print E-mail
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .

Apa itu Baris Baerbaris ?
  1. Baris Berbaris
a.       Pengertian
Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b.      Maksud dan tujuan
1)      Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2)      Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3)      Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4)      Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5)      Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

  1. Aba-aba
a.       Pengertian
Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
b.      Macam aba-aba
Ada tiga macam aba-aba yaitu :
1)      Aba-aba petunjuk
2)      Aba-aba peringatan
3)      Aba-aba pelaksanaan
1.      Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
a)      Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
b)      Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
2.      Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
a)      Lencang kanan - GERAK
(bukan lancang kanan)
b)      Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3.      Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
a)      GERAK
b)      JALAN
c)      MULAI
a.       GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
 -jalan ditempat          -GERAK
 -siap                            -GERAK
 -hadap kanan              -GERAK
 -lencang kanan            -GERAK
b.      JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh:
 -haluan kanan/kiri                    - JALAN
 -dua langkah ke depan -JALAN
 -satu langkah ke belakang        - JALAN
Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
  -maju                                     - JALAN
  -haluan kanan/kiri                   - JALAN
  -hadap kanan/kiri maju           - JALAN
  -melintang kanan/kiri maju       -J ALAN
Tentang istilah: “maju”
·  Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti.
·  Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
·  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
·  Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
·  Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK, belok kanan/kiri-GERAK.

Tentang aba-aba : “henti”
Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan.
Contoh:
   Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti.
c.       MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
   -hitung              -MULAI
   -tiga bersaf kumpul       -MULAI

4.      Cara memberi aba-aba
a)      Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu.
b)      Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap pasukan.
Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
·        Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
·        Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c)      Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
·        Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
d)      Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
e)      Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara.
f)        Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan. 
g)   Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan. 

h) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK.

Sabtu, 03 Maret 2012

Angka "0" Yang Berharga

Pada awalnya angka-angka yang ada hanyalah dari 1 sampai 9. Tidak ada angka 0, karena nol dianggap tidak bernilai dan tidak berarti apa-apa. Untuk perhitungan-perhitungan yang simpel, misalnya :
5 + 0 = 5 (tetap aja 5)
n - 0 = n (tidak berubah)
7 x 0 = 0 (yea, ealaaah...)

Kita juga terbiasa menyebut nomor handphone kita dengan awalan kosong-delapan-sekian-sekian. Padahal sebetulnya kita juga mengakui angka yang paling depan itu adalah nol dan bukan kosong. Berarti kita juga tanpa sadar udah nyamain antara nol dan kosong. Terus apa bedanya??

Hari Bencana (Hmm, Apa itu?)

Ada dua hari yang dikatakan sebagai hari bencana besar bagi kaum muslimin saat ini. Yang pertama adalah 3 Maret 1924, yakni hari Keruntuhan Khilafah Islamiyah, melalui tangan laknat Musthafa Kemal. Yang kedua adalah 14 Mei 1948, yakni berdirinya negara Israel.
Runtuhnya Kekhilafahan Islamiyah, adalah bencana besar kaum muslimin sedunia, karena tak ada lagi institusi negara yang menerapkan hukum-hukum Allah SWT. Walaupun saat itu Kekhilafahan yang berpusat di Turki Ustmani telah rapuh dan berada dalam situasi genting, bagai telur di ujung tanduk, namun keruntuhannya telah membawa tangis kehancuran hati kaum muslimin sedunia. Eksistensi hukum-hukum Allah SWT dalam institusi politik telah dilenyapkan.
Kehancuran kedua selanjutnya adalah ketika negara Israel didirikan di bumi Palestina oleh Inggris, dengan bantuan pengkhianatan Syarif Husein di Mekah. Sejak saat itulah tanah Palestina dirampas oleh Zionis Yahudi. Kaum muslimin dibantai. Tidak ada lagi Khilafah yang mampu melindungi.
Sekarang, ketika ada upaya Komunitas Pencinta Israel, yang belakangan diubah menjadi Komunitas Yahudi Indonesia, untuk mengadakan peringatan kemerdekaan Israel, maka muncul pertanyaan. Bencana apa lagi yang akan menimpa Indonesia?
Banyak pihak menolak dengan keras. Kepolisian dan seluruh ormas Islam menentang. Siapapun tahu, Zionis Israel adalah gembong kejahatan di dunia. Kaum Yahudi dikenal suka melanggar perjanjian, bahkan perjanjian-perjanjian mereka dengan Sang Penciptanya.
Reputasi mereka pun dikenal sebagai pengkhianat dan pembunuh para Nabi dari kaum sendiri. Perkataan yang keluar dari mulut-mulut mereka tak bisa dipercaya. Berbicara dengan Yahudi bagai berbicara dengan batu!
Ini bukan klaim dan stigmatisasi terhadap Yahudi. Karena kenyataan realita Zionis Israel berhati batu telah bisa disaksikan setiap saat oleh siapapun yang memiliki mata dan telinga.
Kembali pertanyaan, ada apa dengan kemunculan terbuka kaum Yahudi di Indonesia? Bagaimanapun Israel sedang memerangi dan membantai kaum muslimin di Palestina, menjarah harta benda, merampas tanah dan mengusir umat Islam. Status Israel adalah Kafir Muharriban Fi’lan. Apakah Indonesia akan dijadikan ajang perang dan pertumpahan darah oleh mereka?  Aneh bila pemerintah membiarkan!

Sejarah Gerakan Pramuka

* Pada jaman penjajahan Belanda dikenal dengan sebutan pandu (pemuda), dalam bahasa Belanda yaitu Padvindlm.
* Gerakan kepanduan diperkenalkan oleh Belanda ke Indonesia dan lahirlah perkumpulan-perkumpulan organisasi pemuda seperti : Jong Java, Jong Sumatra dll.
* Yang pertama kali menggunakan istilah pandu adalah H. Agus Salim.
* Pada masa penjajahan Jepang semua gerakan dan organisasi kepanduan dibubarkan dan setelah proklamasi kemerdekaan dibebaskan untuk membentuk organisasi-organisasi kepanduan. Menjelang tahun 1961 terdapat lebih dari 100 organisasi untuk menyatukan organisasi-organisasi kepanduan tersebut demi persatuan dan kesatuan. Pada tanggal 14 Agustus 1961 presiden RI mengeluarkan Surat Keputusan (SK) 238 tahun 1961 yang isinya “Semua perkumpulan pandu di Indonesia dilebur dalam satu wadah yaitu Gerakan Pramuka” Maka setiap tanggal 14 Agustus kita peringati sebagai lahirnya gerakan pramuka.* Pramuka kepanjangan dari Praja Muda Karana Bapak Pandu Dunia yaitu Lord Robert Boden Powell Stephenson Smith Of Gillwel. Beliau lahir di Inggris pada 22 Februari 1857.
Arti Lambang gerakan Pramuka :
1. Tunas Kelapa
2. Bintang Satu : Ketuhanan Yang Maha Esa
3. Padi dan Kapas : Kemakmuran
4. Roda Gigi : Pekerja keras
5. Bunga melati : Perdamaian
6. Pita : Ikatan yang erat
Lambang Gerakan Pramuka :
1. Lambang gerakan Pramuka : Silloet / bayangan tunas kelapa
2. Asas gerakan Pramuka : Pancasila
3. Himne gerakan Pramuka : Satya Dharma Pramuka Pencipta lambang gerakan Pramuka adalah Soenardjo Atmodipuro.Bentuk dan arti kiasan lambang Tunas Kelapa (Pohon Nyiur) :
1. Buah nyiur yang sedang tumbuh disebut cikal (cikal bakal) artinya generasi tua menurunkan generasi muda.
2. Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan bagaimanapun, artinya pramuka memiliki tekad dalam menghadapi tantangan.
3. Nyiur dapat tumbuh di mana-mana, berarti pramuka dapat hidup di mana saja.
4. Nyiur tumbuh menjulang lurus keatas, artinya seorang pramuka harus mempunyai cita-cita yang tinggi dan tidak mudah putus asa.
5. Buah nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah, artinya setiap pramuka mempunyai tekad yang keras dan berpegang teguh pada aturan yang baik.6. Nyiur merupakan pohon yang bagian-bagiannya serba guna, artinya manusia merupakan manusia serba guna dan berbakti pada Nusa, Bangsa dan Agama.
☻ Kwartir Nasional disingkat Kwarnas☻ Musyawarah Nasional disingkat Munas
☻ Majelis Pembimbing Nasional disingkat MabinasTanda Pengenal Kecakapan : = Purwa = Madya = Utama
PEMAPARAN TENTANG SEJARAH GERAKAN PRAMUKAGerakan Pramuka lahir pada tahun 1961, jadi kalau akan menyimak latar belakang lahirnya Gerakan Pramuka, orang perlu mengkaji keadaan, kejadian dan peristiwa pada sekitar tahun 1960. Dari ungkapan yang telah dipaparkan di depan kita lihat bahwa jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia waktu itu sangat banyak. Jumlah itu tidak sepandan dengan jumlah seluruh anggota perkumpulan itu. Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang rencana pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8). Ketetapan itu memberi kewajiban agar Pemerintah melaksanakannya. Karena itulah Pesiden/Mandataris MPRS pada 9 Maret 1961 mengumpulkan tokoh-tokoh dan pemimpin gerakan kepramukaan Indonesia, bertempat di Istana Negara. Hari Kamis malam itulah Presiden mengungkapkan bahwa kepanduan yang ada harus diperbaharui, metode dan aktivitas pendidikan harus diganti, seluruh organisasi kepanduan yang ada dilebur menjadi satu yang disebut Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr.A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan seperti yang disebut oleh Presiden pada tanggal 9 Maret 1961. Ada perbedaan sebutan atau tugas panitia antara pidato Presiden dengan Keputusan Presiden itu. Masih dalam bulan April itu juga, keluarlah Keputusan Presiden RI Nomor 121 Tahun 1961 tanggal 11 April 1961 tentang Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka. Anggota Panitia ini terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof. Prijono, Dr. A. Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden R.I Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Kelahiran Gerakan Pramuka Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu 1. Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA • Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA. • Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA. 2. Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA. Gerakan Pramuka Diperkenalkan Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan\ Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya. Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian. Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang. Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari. Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh. Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari. Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai. Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

Example Spoof Text

That Phone is Off
Soon after he left college, Dave found one of his uncles who was very rich and had no children of his own died and left him a lot of money, so he decided to set up his own real estate agency.
Dave found a nice office. He bought some new furniture and moved in. he had only been there for e few hours when he heard someone coming toward the door of his office.
“It must be my first customer” Dave thought. He quickly picked up the telephone and pretended to be very busy answering an important call from someone in New York who wanted to buy a big and expensive house in the country.
The man knocked at the door while this was going on. He came in and waited politely for Dave to finish his conversation on the phone. Then the man said to Dave; “I am from the telephone company and I was sent here to connect your telephone”
Notes on the Spoof’s Generic Structure
Orientation: Dave was a lucky man. He suddenly became a very rich man because of the death of his rich uncle who had no children. He inherited his uncle’s money.
Event 1: Being rich, he wanted to set up his estate company
Event 2: He had his new office. In his office, he pretended to be a very successful businessman. He acted as had an important client. He showed by making conversation on the phone.
Twist: The man whom he showed is a telephone technician. He came to Dave’s office to connect that phone.

Ferocious Lion
One day,Bert was telling his friend, Justin, about his Safari Trip in Africa. “I came face to face with a ferocious lion. He was snarling, showing me his long sharp teeth.Last minutes,He was literally salivating at seeing me. Man! I’d never been so scared before.”
“Wow! I’m glad I wasn’t in your shoes! So what happened next? Did you shoot him?”“No, I didn’t have my gun with me.” “You didn’t? Oh, man! That was really dumb.”
“Yeah, it was so stupid of me. Anyway, there I stood alone, without gun. The lion crept closer and closer and closer…. and I ….” Bert stopped and heaved a deep sigh, impatiently, Justin cried, “Come on, man! What did you do?”
His pal shrugged his shoulders and said, “What could I do? I moved on to the next cage.”

Temporal Circumstance :one day,last minutes
Spatial Circumstance   : afrika,cage
Individual Participant   : I,he,his,man,the leon
Action Verb                  : salivating,snarling, showing
Mental Verb                 : happened, stopped, heaved
Linking Verb                 : was,am,could
Orientation                  : Paragraf 1
Event 1                        : Paragraf 2
Event2                         : Paragraf3
Twist                            : Paragraf4

Senin, 20 Februari 2012

KISAH ISLAMNYA SALMAN AL-FARISI

Dari Abdullah bin Abbas Radliyallahu ‘Anhuma berkata, “Salman al-Farisi Radliyallahu ‘Anhu menceritakan biografinya kepadaku dari mulutnya sendiri. Dia berkata, “Aku seorang Ielaki Persia dari Isfahan, warga suatu desa bernama Jai. Ayahku adalah seorang tokoh masyarakat yang mengerti pertanian. Aku sendiri yang paling disayangi ayahku dari semua makhluk Allah. Karena sangat sayangnya aku tidak diperbolehkan keluar rumahnya, aku diminta senantiasa berada di samping perapian, aku seperti seorang budak saja.