Assalamualaikum.
Selamat malam
semua, saya akan menceritakan bapak mertua saya yang saat ini berusia 67 tahun.
Beliau asli Bogor, tinggal di Cilendek Timur, Kota Bogor. Tepat
tanggal 26 Februari kemarin saya berencana mudik ke kampung halaman saya di
Talaga, Majalengka naik motor. Singkat cerita, abah (sebutan bapak mertua),
hari Jumat mengabari saya bahwa beliau akan ikut ke Majalengka dengan membawa
motor pribadi. Usut punya usut, saya dikabari dari kakak-kakak istri saya bahwa
beliau begitu rindu dengan anak ke-5 nya (sebut Teh Mela) yang baru saja
menikah 2 bulan lalu dan sekarang tinggal di Majenang, Cilacap dengan suaminya.
Walaupun anak-anak abah (termasuk istri saya) melarang beliau untuk naik motor
dengan perjalanan jauh, namun apa daya, rindu memang tidak bisa dibendung, “Kalau
dibendung nanti takut pundung”, begitulah kata anak-anak beliau.
Saya yakin usia
tidak akan bohong, dengan usia kepala enam, orang-orang di sekitar tempat
tinggal saya saja yang berusia 50an tidak sanggup untuk perjalanan jauh, saya
merasa abah tidak akan kuat dan bahkan merasa takut mudik dengan abah. Takut
terjadi sesuatu saja di jalan, kebayang kan ya seperti apa.
Hari Jum’at, 25 Februari 2022 setelah sholat jum’at beliau mengabari sedang menuju ke Tangerang,
ke kontrakan saya dan istri. Jarak perjalanan Bogor – Tangerang adalah 58 KM. Jam
16an alhamdulillah beliau sampai dengan selamat, lanjut beristirahat &
menginap di kontrakan. Lalu esok hari nya mulailah perjalanan jauh tersebut,
kami berangkat jam 4 pagi dari Tangerang dengan harapan sampai di Talaga
(Majalengka) jam 12 atau jam 13. Saya melihat beliau memang semangat sekali
untuk perjalanan ini, mungkin memang rindunya juga sudah menumpuk kali ya. Sebagai
leader di perjalanan, tentu saya sangat sering menengok ke belakang karena
takut abah ketinggalan. Pada awal perjalanan alhamdulillah lancar, kami sholat
subuh di perbatasan Jakarta Timur-Bekasi. Namun, saat sampai Kawasan Jababeka,
ban motor belakang abah kempes, waduuh, jam menunjukan baru pukul 07.00, kami
mencari bengkel dan mendorong motor sejauh 700 meter namun nihil, bengkel yang
kami temui belum ada yang buka. Akhirnya sambil beristirahat sejenak di tempat bengkel
tambal ban, puji syukur 15 menit kemudian ada orang baik dari warung sebelah dan
langsung membangunkan penjaga bengkel tempat kami mengobrol tersebut.
Alhamdulillah, setelah 1 jam menunggu, kami bisa melanjutkan perjalanan kembali.
Sebagai informasi, jarak perjalanan antara Tangerang – Majalengka sejauh 277 km.
Selama
perjalanan panjang itu, kami beristirahat 3 kali, pertama di bengkel, kedua di salah
satu tempat makan di Subang, ketiga di Sumedang perbatasan Majalengka. Jam 13
kami sampai Majalengka. Saya foto abah, fotonya di bawah ya.
Foto di Kebun Karet Cikumpay Subang |
Rumah Makan di Cipeundey Subang |
Globe Majalengka |
Bagaimana, masih
terlihat segar ya abah?
Jam 14.30, Alhamdulillah,
kami sampai di rumah. Sesampainya di rumah, perasaan lega ada di benak saya,
akhirnya bisa membawa bapak dengan selamat dan tanpa kendala apapun. Raut wajah
bapak cape tapi TIDAK ADA KELUHAN SAMA SEKALI terkait perjalanan, beliau
langsung mengobrol dengan keluarga, sholat, makan dan istrihat. Keren!!
Hari Senin, di
rumah saya mengadakan babarit (syukuran 4 bulanan kehamilan istri saya).
Alhamdulillah acara lancar. Oh iya, ini pula alasan abah ikut ke Talaga, untuk
mengikuti syukuran 4 bulanan ini, istri saya kan anaknya abah. Setelah acara,
saya diskusi dengan istri untuk melarang abah ke Majenang (Cilacap), karena
perjalanan dari Talaga memakan waktu 2 jam. Saya dan istri melarang karena khawatir.
Pertama khawatir kesasar, kedua khawatir terjadi sesuatu di jalan karena
perjalanan kali ini hanya sendiri dan tidak ditemani siapun. Namun apa daya,
abah masih tetap keukeuh dengan niatnya, beliau masih kuat dan jalan bisa nanya
dan ke Majenang merupakan tempat yang sudah diagendakan, ucapnya.
Abah Ikut Syukuran 4 Bulanan Istri di Talaga-Majalengka |
Hari Selasa, 01 Maret 2022, jam 07.30 akhirnya beliau berangkat ke Majenang. Jarak perjalanan Talaga-Majenang (Cilacap) adalah 101 KM. Saya dan istri membekali beliau maps tulisan tangan di kertas dan juga makanan ringan. Saya dan istri sangat khawatir, lebih khawatir perjalanan ini dibandingkan Tangerang-Talaga karena bapak baru pertama kali ke daerah sini dan sendirian. Akhirnya istri saya membagikan lokasi terkini via Whatsapps sebelum berangkat untuk memonitoring perjalanan beliau.
Monitoring Perjalanan Abah |
Abah Berangkat dari Talaga |
Kami memonitoring perjalanan abah tiap 1 jam sekali, dengan hati yang deg-degan tentunya ya. Puji syukur beliau sudah sampai Kota Banjar jam 9.15. Alhamdulillah, sudah ada di jalan provinsi, sudah tenang, soalnya jalannya besar, berbeda dengan perjalanan sebelumnya yang merupakan jalan kecil dan banyak belokan. Jam 09.50, kami lebih girang lagi, beliau sudah sampai Alun-Alun Majenang, Alhamdulillah Ya Allah, ini merupakan titik terakhir tujuan, karena dari alun-alun ke rumah Teh Mela hanya sekitar 5 menit. Jam 10.00 saya mendapat kabar bapak sudah sampai rumah Teh Mela. Alhamdulillah, Luar Biasa, Allahu Akbar.. Keren pisan!!
Abah Ngobrol di Mushola Majenang |
Abah sampai Rumah Majenang |
Hari Kamis, 03
Maret 2022, kami mendapat kabar abah sedang perjalanan menuju ke Bandar Udara
Tunggul Wulung, Cilacap. Jarak dari Alun-Alun Majenang – Bandar Udara adalah 65
KM. Astagfirullah, saya geleng-geleng kepala dengan istri, umur boleh 67 tahun,
tapi semangat abah masih JOOSS. Alasan beliau kesana adalah bertemu teman SMPnya
yang sudah lama sekali tidak ketemu, mau reuni katanya. Mantap sekali bukan.. The
Real Makin Tua Makin Jadi..
Abah di Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap |
Saat ini abah dalam keadaan sehat, masih di rumah anaknya (Teh Mela) di Majenang (Cilacap). Rencanya beliau akan pulang lagi ke Bogor hari Minggu, ucap beliau di grup keluarga kami. Beliau juga mau sekalian genapin perjalanannya menjadi 1000 KM katanya. Ketika dipikir-pikir, ternyata perjalanan beliau sampai ke titik rumah Teh Mela memang sudah 501 KM, berikut rinciannya.
Bogor-Tangerang: 58 KM
Tangerang-Talaga
(Majalengka): 277 KM
Talaga-Majenang
(Cilacap): 101 KM
Majenang-BU
Tunggul Wulung: 65 KM
Total Perjalanan: 501 KM
Maps Bogor-Tangerang |
Maps Majenang-BU Tunggul WUlung |
Maps Talaga-Majenang |
Maps Tangerang-Talaga |
Apabila asumsinya perjalanan bapak sama dengan perjalanan awal, maka 1000 KM rasanya bukan hal mustahil ya. MANGPRANG!!
Cerita ini akan disambung lagi apabila bapak sudah
sampai rumah di Bogor.
Terakhir, saya dan
keluarga meminta do’anya supaya abah sehat dan selamat sampai tujuan dan rumah
di Bogor. Aamiin.
Wassalam.
Masya Allah, smg Allah beri kesehatan dan kekuatan kpd abah, salah satu kunci sehat adalah kesenangan hati. Terimakasih A Fikry tulisannya.
BalasHapusAamiin.. Betul, hati sehat, Insya Allah jiwa dan raga sehat.
HapusSami2 mang/bi..
Moga Abah Uri ttp diberikan kesehatan dan dapat dimanfaatkan umurnya utk kebaikan yg lbh baik lagi (supreme of kindness), bagi Abah khususnya. Amiin
BalasHapusAlhamdulillah mudah2an abah sehat2 n selamat sampe pulang ke bogor. Alhamdulillah jg bisa silaturahmi ke keluarga fikri/ majalengka, n mela di majenang..
BalasHapusAamiin, Alhamdulillah..
Hapus